GUBERNUR UNIK YANG EKSENTRICK
MUSIK ROCK
MEMBAWA
SEMANGAT HIDUP
MAKIN MEMBARA
Joko Widodo atau yang sering dipanggil dengan sebutan Joko Wi mantan walikota Solo yang menang pada Pilgub DKI Jakarta 2012 ini memang salah seorang diantara sekian banyak pejabat publik yang memiliki jiwa unik dan eksentrik. Jokowi adalah fans fanatik musik metal alias Rock. Rasa cintaannya pada Dentuman musik rock terekam saat beliau masih muda, banyak mengoleksi poster dari group musik rock lawas atau klasik seperti Led Zeppelin dan Napalm Death.
Rasa Cintanya pada musik rock diawal saat Beliau SMP. Awalnya dia suka grup musik lawas Trencem yang dikomandoi Setiawan Jody dari situ beliau semakin mencintai dan suka akan musik rock. Saat, Trencem itu sering latihan di salah satu tempat di selatan Manahan. Jokowi terkesima dengan dentuman musik rock dari Trencem.
Jokowi muda ketagihan dengan musik rock. Walhasil, dirinya pun selalu menyempatkan melihat latihan Trencem di Manahan usai pulang sekolah. Maklum, SMP Negeri 1 Surakarta, tempat sekolah Jokowi, letaknya tak jauh dengan tempat latihan Trencem.
"Saya dulu kadang jalan atau bonceng sepeda teman usai pulang sekolah cuma mau lihat latihan Trencem. Dulu letak rumah, SMP saya dan tempat latihan Trencem tidak begitu jauh," ucapnya kepada VIVAnews.
Jokowi merasa jatuh cinta dengan musik rock lantaran genre tersebut mampu membangkitkan motivasi dan spirit kehidupan. "Bagi saya, musik rock adalah kebebasan. Musik rock itu liriknya liar, tegas, dan mampu mendobrak perubahan, " kata dia.
Ia pun mengkungkapkan, kecintaannya dengan musik rock dengan mengoleksi poster-poster dari sejumlah grup musik rock waktu itu. "Dulu saya sering nempel-nempel poster grup musik rock lawas mancanegara, " tuturnya.
Sang ibunda, Sujiatmi Notomiharjo, pun menceritakan kebiasaan unik dari putra pertamanya tersebut. Jokowi remaja ternyata suka berteriak-teriak menyanyi lagu-lagu rock di kamar. Selain itu, memutar musik rock di kamar dengan volume keras.
"Dulu itu, anak saya suka nyanyi teriak-teriak sambil berjingkrak di kamar. Bahkan, volume musik dari tape juga keras, " tutur Sujiatmi.
Kini kecintaan Jokowi terhadap musik rock masih mengalir. Jokowi juga masih mengoleksi kaos-kaos dengan gambar grup musik rock kesayangannya seperti Napalm Death, Lamb of God, dan Dream Theatre.
Jika ada waktu senggang, Jokowi bakal meluangkan untuk menonton konser musik rock. Beberapa konser yang pernah dilihatnya saat menjabat sebagai walikota Solo adalah Linkin Park, Lamb of God, dan Rock in Solo.
Meski sudah menjadi orang nomer satu di Jakarta , kecintaannya terhadap musik rock tetap melekat hingga sekarang. Grup musik rock yang disukainya adalah Sepultura, Led Zeplin, Deep Purple, Metallica, Palm Desert, Linkin Park dan Lamb Of God.
Sekilas Tentang Jokowi
Joko Widodo lahir dari keluarga miskin yang tinggal di daerah bantaran kali yang kumuh di Surakarta, Jawa Tengah. Anak pertama dari empat bersaudara ini lahir dari keluarga penjual kayu, pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi . Semasa kecil ia bersekolah di SD 111 Tirtoyoso Solo, dan melanjutkan ke SMP N 1 di kota yang sama. Selepas SMP, Jokowi bersekolah di SMA 6 Solo.
Sebagai keluarga penjual kayu, Joko kecil tumbuh sebagai anak yang terbiasa hidup susah. Kadang sulit makan dan membayar sekolah adalah salah satunya. Meski begitu ia dikenal sebagai anak yang tidak nakal, walau begitu ia sangat suka main seperti anak-anak lain pada umumnya.
Kegiatan yang sering ia lakukan semasa kecil adalah memancing ikan, main layang-layang, dan bermain sepakbola. Ada cerita unik yang dilakukannya ketika kecil yaitu dirinya suka sekali mandi di sungai di belakang rumahynya sambil mencari telur bebek di dekat sungai.
Joko Widodo adalah anak laki-laki pertama di dalam keluarga, tak heran bila ia menjadi penjaga bagi tiga adik perempuannya. Karena paling besar, ia sering membantu sang ibu mengasuh adik-adiknya. Kadang mengantar mereka ke sekolah, atau membantu para adik membereskan pekerjaan rumah. Bahkan ketika adik-adiknya beranjak besar, saat ada masalah dengan pacarnya, dirinya turut membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Meski begitu, pria asli Solo ini tetap memiliki prestasi luar biasa di kelasnya. Padahal ia sendiri mengaku tak begitu rajin belajar, karena dahulu ia sering membantu orangtuanya seperti menagih pembayaran kepada pelanggan kayu atau menaikkan kayu yang sudah dibeli orang ke atas gerobak atau becak.
Lulus SMA, Joko hijrah ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang sarjana. Universitas Gajah mada (UGM) jurusan Teknologi Kayu menjadi pilihannya untuk belajar. Jurusan itu ia ambil karena ingin mewujudkan cita-citanya menjadi tukang kayu. Selama kuliah, ia ngekos di Yogya. Seminggu atau sebulan sekali ia pulang ke Solo naik bus.
Meski baru tingkat satu, Joko telah menemukan tambatan hati. Gadis cantik nan sederhana yang bernama Iriana menjadi kekasihnya. Dia adalah teman adiknya yang sering main ke rumahnya. Bahkan sejak kenal dengan gadis itu, Joko tak pernah pindah ke lain hati sampai memutuskan menikah pada 24 Desember 1986.
Setelah selesai kuliah, Joko bekerja di sebuah BUMN di Aceh. Tak berapa lama tepatnya hanya 1,5 tahun, ia memutuskan untuk kembali ke Solo merintis bisnis mebel dengan modal minus. Jatuh bangun dalam mengembangkan bisnis mebelnya menjadi cerita tersendiri bagi Joko Widodo. Dan mebel pertama yang dibuatnya adalah bedroom set. Dulu ia hanya menjualnya di daerah Solo saja, tapi setelah tiga tahun ia mampu menjualnya hingga ke luar negeri.
Sebagai keluarga penjual kayu, Joko kecil tumbuh sebagai anak yang terbiasa hidup susah. Kadang sulit makan dan membayar sekolah adalah salah satunya. Meski begitu ia dikenal sebagai anak yang tidak nakal, walau begitu ia sangat suka main seperti anak-anak lain pada umumnya.
Kegiatan yang sering ia lakukan semasa kecil adalah memancing ikan, main layang-layang, dan bermain sepakbola. Ada cerita unik yang dilakukannya ketika kecil yaitu dirinya suka sekali mandi di sungai di belakang rumahynya sambil mencari telur bebek di dekat sungai.
Joko Widodo adalah anak laki-laki pertama di dalam keluarga, tak heran bila ia menjadi penjaga bagi tiga adik perempuannya. Karena paling besar, ia sering membantu sang ibu mengasuh adik-adiknya. Kadang mengantar mereka ke sekolah, atau membantu para adik membereskan pekerjaan rumah. Bahkan ketika adik-adiknya beranjak besar, saat ada masalah dengan pacarnya, dirinya turut membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Meski begitu, pria asli Solo ini tetap memiliki prestasi luar biasa di kelasnya. Padahal ia sendiri mengaku tak begitu rajin belajar, karena dahulu ia sering membantu orangtuanya seperti menagih pembayaran kepada pelanggan kayu atau menaikkan kayu yang sudah dibeli orang ke atas gerobak atau becak.
Lulus SMA, Joko hijrah ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang sarjana. Universitas Gajah mada (UGM) jurusan Teknologi Kayu menjadi pilihannya untuk belajar. Jurusan itu ia ambil karena ingin mewujudkan cita-citanya menjadi tukang kayu. Selama kuliah, ia ngekos di Yogya. Seminggu atau sebulan sekali ia pulang ke Solo naik bus.
Meski baru tingkat satu, Joko telah menemukan tambatan hati. Gadis cantik nan sederhana yang bernama Iriana menjadi kekasihnya. Dia adalah teman adiknya yang sering main ke rumahnya. Bahkan sejak kenal dengan gadis itu, Joko tak pernah pindah ke lain hati sampai memutuskan menikah pada 24 Desember 1986.
Setelah selesai kuliah, Joko bekerja di sebuah BUMN di Aceh. Tak berapa lama tepatnya hanya 1,5 tahun, ia memutuskan untuk kembali ke Solo merintis bisnis mebel dengan modal minus. Jatuh bangun dalam mengembangkan bisnis mebelnya menjadi cerita tersendiri bagi Joko Widodo. Dan mebel pertama yang dibuatnya adalah bedroom set. Dulu ia hanya menjualnya di daerah Solo saja, tapi setelah tiga tahun ia mampu menjualnya hingga ke luar negeri.
Group rock yang disukai Jokowi
.jpg)
.jpg)
.jpg)



.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
No comments:
Post a Comment